Regulasi

Pemerintah Siapkan Rp1,6 Triliun, Ekspasi Ekspor ke Afrika 

Pelabuhan terminal peti kemas di Surabaya

JAKARTA-Pemerintah melalui Menteri Keuangan  mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,6 triliun. Dana ini adalah untuk pengembangan dan peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika..

"Kementerian Perdagangan menyiapkan pemberian fasilitas pembiayaan ekspor berupa pembiayaan, penjaminan, dan/atau asuransi atas ekspor barang maupun jasa sepanjang memenuhi kontribusi dalam negeri. Fasilitas ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja ekspor Indonesia," ujar Dirjen PEN Kemendag, Arlinda, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu, 2 Februari 2019.

Menurut Arlinda, fasilitas pembiayaan sangat diperlukan pelaku usaha berorientasi ekspor, khususnya dalam hal pemenuhan bahan baku dari pemasok, promosi dan pemasaran, serta kemudahan untuk mendapatkan akses pembiayaan ekspor yang lebih mudah dan bunga yang lebih kompetitif. 

Pelaku ekspor yang dapat memanfaatkan fasilitas ini mencakup semua badan usaha, baik berbadan hukum maupun tidak, termasuk individu yang melakukan kegiatan ekspor. 

"Kami juga mendorong para pelaku usaha melalui kegiatan ekspornya dapat membawa dampak positif secara langsung kepada pemasok yang umumnya merupakan pelaku usaha kecil dan mikro," tambahnya. 

Para pelaku usaha yang berminat memanfaatkan fasilitas pembiayaan ini dapat langsung menghubungi Indonesia Eximbank/LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) atau dapat menyampaikan maksud tersebut melalui Ditjen PEN. 

Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah merupakan pasar non-tradisional yang potensial untuk produk Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Afrika pada Januari-November 2018 mencapai US$ 10,38 miliar, melompat 30,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Adapun total nilai perdagangan RI dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan pada periode Januari-November 2018 mencapai US$ 22,28 miliar, naik 7,04% yoy.

Sementara itu, total transaksi perdagangan dengan Timur Tengah pada periode yang sama mencapai US$ 12,63 miliar, naik 16,61% yoy.(rd/cnbc)
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar